ANALISIS JURNAL
SECARA BAHASA
DOSEN PENGAJAR :
BUDIMAN, SIKOM
DIANALISIS OLEH :
IBNU AQIL SYIRODJUDDIN (23118188)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER &
TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM KOMPUTER
2019
ANALISIS PERBEDAAN ANTARA
ALAT MUSIK TIUP LOGAM (BRASS) DAN ALAT TIUP KAYU (WOODWIND) DI SMK MUSIK
PERGURUAN CIKINI
Oleh:
CAMILLA DAREEN
1404400
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI
DAN DESIGN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2014
Abstrak
penelitian ini berfungsi untuk menganalisis
perbedaan antara alat musik tiup woodwind dan alat musik tiup brass. Perbedaan
yang sangat jelas terlihat adalah dari bahan pembuatan alat musik tiup tersebut
dan karakter suara yang dihasilkan oleh alat musik tiup tersebut. Jika dilihat
dari bahan pembuatan nya, alat musik tiup woodwind memakai bahan dasar kayu
yang kuat dan bagus. Agar menghasilkan karakter suara yang membuat tenang dan
bisa diibaratkan seperti kita berada di pedesaan. Lain halnya dengan alat musik
brass yang memakai bahan dasar logam atau kuningan. Karena bahan dasar nya dari
logam atau kuningan, maka karakter suara yang dikeluarkan menjadi keras dan
tegas. Seperti halnya suara trumpet upacara hari besar di istana negara yang
membuat kesan tegas dan berwibawa. Perbedaan yang jelas pun terlihat di
katup-katup yang ada di alat tersebut. Alat musik tiup woodwind memakai
katup/lubang yang harus ditekan/ditutup agar menghasilkan suara dengan baik
sedangkan alat musik tiup brass lebih menekankan pada cara peniupannya dimana
nada rendah atau tinggi bisa diukur dengan produksi suara yang kita keluarkan
atau yang biasa disebut ambasir.
1. Pendahuluan
Di Indonesia, alat musik
tiup brass dan woodwind sudah sangat banyak diminati. Muai dari grup-grup musik
seperti bigband dan ansamble yang telah banyak terbentuk di indonesia. Penikmat
musik di indonesia juga sudah banyak dan rata-rata peminat musik berasal dari
penikmat lalu mulai mencoba memainkannya. Teknik pernafasan pun
sangat diutamakan dalam memainkan alat tiup ini. Mulai dari cara bernafas yang
baik, yang berasal dari diafraghma dan teknik bibir yang baik. Posisi bibir
dalam memainkan kedua alat ini pun berbeda. Yang membuat produksi suara yang
berbeda pula.
Alat musik tiup logam dan
alat musik tiup kayu bermacam-macam. dan alat itu pula harus disesuaikan dengan
tempat memainkan nya. Kedua alat tiup ini akan bermain di satu tempat yang sama
yang disebut orchestra.
A. ALAT TIUP LOGAM
1. Instrumen biasanya seluruh body yang
terbuat dari logam, atau campuran antara logam dan fiber.
2. Mouthpiece terbuat dari logam yang
berbentuk silinder, dan tidak memakai reed(terbuat dari kayu) dalam memproduksi
nada.
3. Intonasi/produksi nadanya melalui
klep/valves maupun slide.
àTRUMPET
è TROMBONE
è FRENCH HORN
B. ALAT TIUP KAYU
1. Instrumen biasanya seluruh body yang
terbuat dari kayu, atau bisa juga logam tetapi tanpa mouthpiece.
2. Memakai reed (terbuat dari kayu) dalam
memproduksi nada.
3. Intonasi/produksi nadanya melalui
katup/lubang
è FLUTE
è CLARINET
è OBBOE
è TEKNIK PERNAFASAN
Yang menentukan baik tidak nya permainan
instrumen tiup baik logam maupun kayu , yaitu cara meniupnya. sehingga akan
menghasilkan karakter warna nada sesuai instrumennya. Ada beberapabentuk
pernafasan yang sering dilakukan manusia, yaitu : pernafasan bahu, dada, perut
dan pernafasan diafragmatis. Di jurnal penelitian ini hanya akan mengkaji suatu
bentukpernafasan yang paling baik untuk digunakan dalam permainan instrumen
tiup, yaitu pernafasan diafragmatis.
Pernafasan Diafragmatis
Pernafasan diafragmatis adalah proses
pernafasan dengan memasukkan udaramelalui sudut-sudut kanan dan kiri bibir
pemain ke dalam paru-paru ( seperti minum pakaisedotan ) . Pada waktu menghirup
udara, otot-otot perut bagian samping kanan dan kiriikut mengembang (pernafasan
diafragmatis) serta otot-otot di sekitar perut ikut membantumenekan udara dari
dalam paru-paru, sehinggar udara di dalamnya mendapat tekanantambahan, dan
masuk ke rongga abdominal maupun rongga dada.
2. BAHAN DAN METODE
a. Tempat dan Waktu
Penelitian.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di smk
musik perguruan cikni pada bulan september 2013-desember 2013.
b. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh alat musik tiup di smk musik perguruan cikini dan teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah melihat dari bahan dasar pembuatan alat, cara
memainkan dan produksi suara dari alat musik tersebut.
c. Teknik pengambiln data
Mengikuti kegiatan siswa-siswi smk musik
perguruan cikini dalam waktu 3 bulan.
3. HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan penelitian ini, ternyata
perbedaannya ada pada :
è Bahan dasar pembuatan
alat
è Karakter suara
è Cara memainkan
è Teknik peniupan
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Secara Bahasa :
Kesalahan Ejaan :
penelitian ini
berfungsi untuk menganalisis perbedaan antara alat musik tiup woodwind dan alat
musik tiup brass. (Paragraf 1 bagian Abstrak) seharusnya huruf yang
dipakai dalam memulai sebuah paragraf/awalan kalimat diisi dengan huruf kapital.
Kata yang Benar adalah Penelitian.
Muai dari grup-grup musik
seperti bigband dan ansamble yang telah banyak terbentuk di indonesia.
(Paragraf 1 bagian Pendahuluan)
Seharusnya bukan Muai tapi Mulai.
dan alat itu pula harus
disesuaikan dengan tempat memainkan nya. Kedua alat tiup ini akan bermain di
satu tempat yang sama yang disebut orchestra. (Paragraf 2 bagian Pendahuluan) seharusnya
huruf yang dipakai dalam memulai sebuah awalan kalimat diisi dengan huruf
kapital. Kata yang Benar adalah Dan.
1. Tempat penelitian ini
dilaksanakan di smk musik perguruan
cikni pada bulan september 2013-desember 2013.
2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh alat musik
tiup di smk musik perguruan cikini
dan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah melihat dari bahan
dasar pembuatan alat,
3. Mengikuti kegiatan siswa-siswi smk musik perguruan cikini dalam waktu 3 bulan.
(Letaknya di Bagian Bahan dan Metode) Ketiga contoh diatas
memiliki kesalahan yang sama yaitu di penulisan smk musik perguruan cikini seharusnya SMK Musik Perguruan Cikini.
Tempat penelitian ini
dilaksanakan di smk musik perguruan cikni pada bulan september 2013-desember 2013. (Letaknya di Bagian Bahan dan Metode)
Sebagai penulisan awalan bulan harusnya menggunakan huruf kapital. Kata yang
benar adalah September 2013 –
Desember 2013.
Kesalahan Kalimat :
Muai dari grup-grup musik seperti bigband dan
ansamble yang telah banyak terbentuk di indonesia. (Paragraf 1 bagian
Pendahuluan) Ini merupakan contoh kata yang kurang tepat dan tidak hemat.
Terdapat pengulangan makna sehingga untuk memperbaikinya harus digunakan salah
satu saja (grup musik).
Kurangnya Tanda Baca :
(Letaknya di Bagian Hasil Penelitian) Setelah
dilakukan penelitian ini, ternyata perbedaannya ada pada :
1.
Bahan dasar
pembuatan alat
2.
Karakter
suara
3.
Cara
memainkan
4.
Teknik
peniupan
Seharusnya
diberi tanda titik setiap akhir kalimat contoh yang ada pada diatas.
Kurangnya Spasi :
1. Ada beberapabentuk pernafasan yang sering
dilakukan manusia, è beberapa
bentuk.
2. Di jurnal penelitian ini hanya akan mengkaji suatu bentukpernafasan yang paling baik untuk
digunakan dalam permainan instrumen tiup, è bentuk pernafasan.
3. Pernafasan diafragmatis adalah proses pernafasan dengan
memasukkan udaramelalui sudut-sudut
kanan dan kiri bibir pemain ke dalam paru-paru ( seperti minum pakaisedotan ) . è udara melalui, pakai
sedotan.
4. Pada waktu menghirup udara, otot-otot perut bagian samping
kanan dan kiriikut mengembang
(pernafasan diafragmatis) serta otot-otot di sekitar perut ikut membantumenekan udara dari dalam
paru-paru, sehinggar udara di dalamnya mendapat tekanantambahan, dan masuk ke rongga abdominal maupun rongga dada. è kiri ikut, membantu
menekan, tekanan tambahan.
KESIMPULAN DAN SARAN :
Secara
ringkas simpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Pertama, unsur kebahasan yang sering terjadi kesalahan berbahasa dalam laporn
hasil observasi siswa dibedakan menjadi empat, yaitu kesalahan ejaan, kalimat,
kurang tanda baca, dan spasi. Kedua, kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang
paling dominan adalah kesalahan di bidang ejaan. Ketiga, kesalahan berbahasa
dalam laporan hasil observasi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
penguasaan kaidah penggunaan ejaan kurang memadai, ketidaktelitian dalam
menulis, kurangnya motivasi menulis, dan kurangnya kosakata.