1.
Apa yang dimaksud dengan pengkondisi
sinyal sensor?
2.
Jelaskan mengapa data masukan yang
diterima oleh sensor perlu penguatan!
3.
Berikan contoh proses penguatan yang
dilakukan!
Jawab
:
1.
Pengondisi
sinyal adalah perangkat yang mengubah satu jenis sinyal elektronik menjadi
jenis sinyal lain. Kegunaan utamanya adalah untuk mengubah sinyal yang mungkin
sulit dibaca oleh instrumentasi konvensional menjadi format yang lebih mudah
dibaca. Dalam melakukan konversi ini sejumlah fungsi dapat berlangsung. Mereka
termasuk:
Amplifikasi
(Amplification)
Ketika
sinyal diperkuat, besaran keseluruhan sinyal ditingkatkan. Mengubah sinyal
0-10mV menjadi sinyal 0-10V adalah contoh amplifikasi.
Isolasi
Listrik (Electrical Isolation)
Isolasi
listrik memutus jalur galvanik antara sinyal input dan output. Artinya, tidak
ada kabel fisik antara input dan output. Input biasanya ditransfer ke output
dengan mengubahnya menjadi sinyal optik atau magnet kemudian direkonstruksi
pada output. Dengan memutus jalur galvanis antara input dan output, sinyal yang
tidak diinginkan pada jalur input dicegah untuk melewati ke output. Isolasi
diperlukan jika pengukuran harus dilakukan pada permukaan dengan potensial
tegangan jauh di atas tanah. Isolasi juga digunakan untuk mencegah loop tanah.
Linearisasi
(Linearization)
Mengubah
sinyal masukan non-linier menjadi sinyal keluaran linier. Ini umum untuk sinyal
termokopel.
Kompensasi
Persimpangan Dingin (Cold Junction Compensation)
Digunakan
untuk termokopel. Sinyal termokopel disesuaikan dengan fluktuasi suhu ruangan.
Perangsangan
(Excitation)
Banyak
sensor memerlukan beberapa bentuk eksitasi agar dapat beroperasi. Strain gages
dan RTDs adalah dua contoh umum.
2.
Sensor perlu dilakukan penguatan agar menghasilkan tegangan yang cocok sebagai
masukan mikroprosesor dan pengubah analog ke digitalnya.
Tegangan
output yang dihasilkan dari pemprosesan oleh rangkaian yang terdapat sensor
terkadang memiliki range kecil seperti misalnya
0v - 1v, atau suatu sistem yang terhubung dengan sensor membutuhkan tegangan
tertentu yang tidak dapat dikeluarkan oleh sensor tersebut sehingga diperlukan
penguatan.
3. Contohnya dalam suatu contoh suatu sistem cerdas lampu penerangan jalan yang hanya menyala saat gelap dengan menggunakan sensor LDR yang konsepnya adalah reseptif terhadap cahaya yang artinya sinyal yang diolah merupakan sinyal analog. Sangat tidak cocok apabila output yang dihasilkan oleh lampu juga berupa analog, hal ini berarti lampu yang berperan sebagai output akan semakin terang pada saat tengah malam yang mana pada saat itu tidak begitu banyak kendaraan lewat.
Oleh karena itu pada sistem ini diperlukan
lah sebuah rangkaian penguatan yang akan menjaga tegangan pada titik tertentu
jika output yang dihasilkan oleh LDR mecapai titik yang telah ditentukan karena
output (resistansi) dari LDR itu sendiri akan berbeda pada tiap waktunya.